Sebelumnya aku dapat melihat kalian
Tersenyum dibawah teduhnya embun pagi
Bercanda dengan hiruk pikuk generasinya kalian
diatas permadani yang dihamparkan
Kini kalian merintih
Diiringi amukan halilintar
yang menyurutkan
Jiwa-jiwa dari manusia munafik
Senyum kalian yang dulunya teduh
kini berubah bagaikan badai
Yang akan menenggelamkan dunia
Baru aku sadari kenapa kalian merintih
Karena keangkuhankulah kalian mengadu pada halilintar
Sehingga langit pun harus marah padaku
Karena kesombonganku pada kalian
Mentari pun harus murka padaku
Maafkan aku
Kalian menangis karena ulahku
Kalian trluka karena ulahku
kalian terasingkan karena ulahku
Dimata generasi kalian sendiri
Serta di hati orang yang kalian cintai
Hingga kalian pergi tanpa jejak
seolah tertelan samudera yang luas
Tersenyum dibawah teduhnya embun pagi
Bercanda dengan hiruk pikuk generasinya kalian
diatas permadani yang dihamparkan
Kini kalian merintih
Diiringi amukan halilintar
yang menyurutkan
Jiwa-jiwa dari manusia munafik
Senyum kalian yang dulunya teduh
kini berubah bagaikan badai
Yang akan menenggelamkan dunia
Baru aku sadari kenapa kalian merintih
Karena keangkuhankulah kalian mengadu pada halilintar
Sehingga langit pun harus marah padaku
Karena kesombonganku pada kalian
Mentari pun harus murka padaku
Maafkan aku
Kalian menangis karena ulahku
Kalian trluka karena ulahku
kalian terasingkan karena ulahku
Dimata generasi kalian sendiri
Serta di hati orang yang kalian cintai
Hingga kalian pergi tanpa jejak
seolah tertelan samudera yang luas
(Pernah dipublikasikan di fb, 7 Mei 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar