Demi Allah, darah apa yang ditumpahkan dikarbala
Yang tidak
mengalir dimuka bumi sampai berhentilah falak
Kuda mana
yang menyerang dikegelapan malam
Kepada cucu Rasulullah dan dilanggarlah
Hari dimana
pembela islam telah bangkit
Dia menjaga
agama Allah ketika ditinggalkan
Dia melihat
jalan keburukan telah menjadi panutan
Umat tidak tahu
kenbenaran yang harus dijalani
Dan manusia
kembali kepada kejahiliyahan
Seolah-olah
yang mensyariatkan islam telah berdusta
Islam
dipimpin oleh seorang otorian
Berjalan
menyebarkan kejahatan
Aku tidak
tahu dimana tokoh islam berada
Dan
bagaimana yazid bisa menjadi penguasa
Yang memeras
khamr dengan unsur-unsurnya dari cercaan
Dari
kejelekan watak yang memeras lemak
Jika lafadz
tauhid keluar dari lidahnya
Maka
pedangnya disamping tauhid menebasnya
Agama
darinya mengadukan penyakit
Dan tidak
mengadu kepada selain Husain
Dia tidak
melihat penyembuhan untuk agama yang hanif
Kecuali
dengan penumpahan darahnya di karbala
Kami tidak
mendengar penyakit yang tidak ada obatnya
Kecuali
dengan jiwa yang menyembuhkannya jika dia hancur
Dengan
pengorbanannya islam semerbak menyebarkan petunjuk
Setiap kali
kaum muslim mengingatnya
Jiwanya
adalah pengorbanan untuk syariat ayahnya
Dengan
jiwanya dan keluarganya dan apa yang dimilikinya
Dan dia
menyerupai mata pedang yang bersinar
Menyerbu
musuh yang mengikutinya.
(Puisi Sayyid Ja’far Hilli)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar