Hikmah Yang Hakiki Dan
Tujuan Yang Dicari
Ketahuilah, maksud tertinggi dan inti paling jernih dari diturunkannya Kitab Illahi adalah mengajak para hamba kepada Raja Yang Maha Tinggi---Tuhan akhirat dan dunia. Tujuannya adalah mengajarkan kepada hamba untuk naik dari dasar kekurangan dan kerugian menuju puncak kesempurnaan dan pengenalan (‘irfan) serta menjekaskan bagaimana melakukan perjalanan ruhani (as-Safar) menuju Allah. Pasal-pasal, bab-bab, surah-surah, dan ayat-ayatnya mencakup enam tujuan; tiga diantaranya adalah sebagai penopang, pokok, dan pilar yang penting, sementara tiga yang lain berfungsi sebagai lampiran dan pelengkap.
Tiga pokok yang penting adalah: pertama, mengenal yang Maha benar lagi
yang Mahaawal (al-Haqq al-Awwal) dan
sifat-sifat dan pengaruh-pengaruh-Nya; kedua,
mengenal jalan yang lurus (ash-shirath
al-mustaqim) dan tingkatan-tingkatan kenaikan kepada Allah dan cara
melakukan perjalanan spiritual (suluk)
kepada-Nya; ketiga, mengenal al-ma’ad
dan tempat kembali kepada-Nya dan ke negeri rahmat dan kemuliaan-Nya, yakni
pengetahuan tentang al-ma’ad dan keimanan pada hari akhirat.
Adapun tiga pelengkap tersebut adalah: pertama, mengenal orang-orang yang
diutus dari sisi Allah untuk berdakwah kepada makhluk dan menyelamatkan
jiwa-jiwa. Mereka adalah para pemandu perjalanan akhirat dan para pemimpin
kafilah; kedua, penuturan pendapat
kaum ateis, penyingkapan kejelakan-kejelekan mereka dan pembodohan akal mereka
dalam kesesatan. Tujuannya dalam hal ini adalahmemperingatkan akan jalan
kebatilan; ketiga, pengajaran cara
memakmurkan tempat-tempat persinggahan (manazil)
dan fase-fase perjalanan (marahil)
menuju Allah, peribadatan, cara mengambil bekal dan kendaraan untuk perjalanan
ke akhirat, persiapan dengan latihan menunggang kendaraan, dan pemberian makan
hewan tunggangan. Tujuannya adalah bagaimana mengetahui cara pergaulan manusia
dengan para penghuni dunia ini, yang sebagian darinya ada di dalam
dirinya---seperti nafsu serta kekuatan syahwat dan marahnya, dan ilmu ini
dinamakan pendidikan moral (tahdzib
al-akhlak)---dan sebagian lainnya berada diluar dirinya. Adapun berkumpul
di dalam sebah rumah, seperti dengan keluarga, pelayan, orang tua, dan anak,
yang dinamakan pengaturan rumah, atau disebuah kota, yang dinamakan ilmu
politik dan hukum-hukum syariat, seperti diyat,
qishash, dan ketentuan-ketentuan hukum---semua ini merupakan enam bagian
dari tujuan Kitab Illahi, mana yang sesuai dengan tiga bagian penting yang pada
hakikatnya merupakan pilar-pilar keimanan dan pokok-pokok ‘irfan. Semoga Allah menunjuki kita ke dalam kejelasan dan keyakinan.
(Disadur dari Buku Teosofi Trasendental, Mulla Shadra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar